Minggu, 17 Februari 2019


PENGERTIAN TEKNIK AUDIO VIDIO
Hasil gambar untuk lambang audio video
Teknik audio vidio adalah salah satu nama kompetensi keahlian atau jurusan yang ada di SMK NEGERI 2 ptk. Teknik audio vidio merupakan salah satu dari tiga kompetensi keahlian dalam bidang elektronika.
Teknik Audio Vidio khusus tentang pembahasan atau pelajaran tentang hal-hal teknik elektronika yang berkaitan dengan suara(audio) dan gambar (vidio) yang diproses secara eletronik.
Teknik Audio Vidio SMK NEGRI 2 PTK,mendidik dan melatih siswa tentang ilmu pengetahuan teknologi yang berkaitan dengan berbagai alat yang memproses sinyal suara dan sinyal gambar seperti : amplifier,radio,cassette deck,televisi,VCD/DVD,membuat rekaman audio dan rekaman vidio,amplifier menginstal/memasang dan atau memperbaiki peralatan audio.
Tetapi teknik audio juga mengajarkan berkaitan tentang komputer personal bagi siswa.

Tujuan Jurusan Teknik Audio Video
Pendidikan teknik audio videoo bertujuan untuk mengahsilkan sarjana kependidikan yang memiliki kemampuan dasar keahlian yang luas dan mendalam, sehingga ccra akedemik mampu mengembang diri dan beradaptasi dengan perkembangan dunia kerja dan masyarakat, serta mampu mengembangkan IPTEK dalam bidang teknik elektonika komunikasi,elektronika industri dan komputer.
Progam studi di didik untuk agar mempunyai kemampuan profesional dalam mengelola,mendidik dan melatih tenaga kerja menegah bidang studi teknik elektronika,khusunya bidang teknik elektronika komunikasi,elektonika industri dan komputer.
Progam studi teknik audio video bertujuan menghasilka  tenaga ahli yang mampu merancang perangkat lunak dan perangkat keras dalam teknik elektonika/audio video dan mengaplikasikannya,memelihara dan meperbaiki peralatan pengendalian eletronika industri dan komputer.
Tujuan Program Keahlian Audio Video
Tujuan program keahlian audio video adalah membekali perserta didik/siswa dengan keterampilan,pengetahuan,dan sikap agar :
1.      Perserta didik memiliki keahlian dan kemampuan dalam program krahlian teknik audio video sehingga dapat berkerja secara mandiri atau mrngisi lowongan perkerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sehingga tenaga kerja tingkat menegah.
  1. Peserta didik mampu memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian teknik audio video.Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
  2. Bertujuan mencetak tenaga terampil di bidang Elektronika khususnya audio video dengan keahlian :
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
Menerapkan dasar-dasar kelistrikan, elektronika dan digital
Melakukan instalasi sound system
Melakukan perawatan, instalasi, dan reparasi sistem Player CD maupun DVD
Melakukan instalasi, perawatan dan perbaikan peralatan audio video rumah tangga
Melakukan instalasi sistem audio video CCTV
Membuat dokumentasi video
Memperbaiki pesawat penerima TV
Melakukan instalasi dan perawatan video game
Menjelaskan dasar dasar sinyal audio dan video
Fasilitas Teknik Audio Video
Memiliki bengkel khusus Teknik Audio Video.
Memiliki perlengkapan untuk shooting video.
Memiliki ruang khusus untuk praktek TV


Dokumentasi video diperlukan untuk mengabadikan tiap momen berharga dalam hidup kita. Akan tetapi, membuat video untuk merekam semua momen tersebut bukanlah hal yang mudah. Anda harus tahu Cara membuat dokumentasi video yang benar, agar bisa dinikmati dengan nyaman nanti. Untuk membuatnya, berikut beberapa tahapan dan informasi yang bisa Anda gunakan.


Persiapan
Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan disini, seperti:
1.   Shoot Plan
Perencanaan apa yang akan direkam. Disini, Anda harus membuat rencana agar setiap gambar yang 
2. Rencana Pengeditan
Ada dua tahap yang perlu dipersiapkan disini, yaitu post-production dan in-camera. Post-production, seperti namanya, adalah pengeditan yang dilakukan setelah semua video direkam, sesuai dengan Shoot Plan yang direncanakan diatas. Hal ini harus dipersiapkan dari awal, dimana Anda sudah mulai menyusun seperti apa hasil di akhir nanti setelah semua proses dilakukan. Sedangkan in-camera adalah rencana pengeditan dimana Anda mengatur pengaturan kamera yang digunakan, seperti zoom, fokus, pencahayaan, white balance dan lain sebagainya. Pastikan Anda merencanakan semua ini, jadi saat pengambilan gambar saat acara berlangsung dapat dilakukan tanpa ada hambatan. Hal ini juga dapat menghemat banyak waktu.
3. Audio
Penggunaan jenis mikropon atau pengurang noise juga perlu direncanakan. Hal ini memperhitungkan jumlah tamu yang datang di acara, dan kemungkinan adanya keramaian di acara tersebut.

Pelaksanaan
Pengambilan gambar perlu dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat diatas. Bila Anda bekerja dalam sebuah tim, pastikan setiap anggota tim Anda berada di tempat yang tepat sesuai dengan apa yang akan mereka ambil. Yang paling penting juga adalah mengambil gambar secara berurutan. Jadi, setiap tim harus mengikuti jadwal acara yang akan diambil, sehingga akan mempermudah proses editing nantinya. Satu hal penting lain adalah kepekaan. Setiap anggota tim harus peka dengan kondisi yang ada dalam event tersebut. Biasanya, ada beberapa kejadian yang tidak terencana, namun merupakan momen penting dalam acara tersebut. Jadi, dengan kepekaan tinggi, Anda dapat mengabadikan momen ini dalam film dokumentasi Anda.
Proses Editing
Ada beberapa tahap proses editing yang perlu dilakukan, seperti:

1. Penyusunan Video



Disini, Anda perlu menyusun dan menyambung tiap potongan video yang diambil saat acara menjadi 
2. Penambahan Audio
Penambahan audio seperti musik latar sangat diperlukan untuk menciptakan nuansa yang diinginkan dalam video dokumentasi tersebut. Selain musik latar, rekaman narasi juga kadang dibutuhkan, untuk menambah nilai tersendiri pada video tersebut.
Setelah semua proses itu selesai dilakukan, hasil editing dapat langsung masuk proses render, yaitu proses untuk menjadikan satu video dokumentasi utuh. Dan, video inilah yang dapat Anda serahkan kepada klien atau bila Anda membuat ini untuk Anda sendiri, maka inilah yang bisa Anda tonton nanti.




Teknik Pengambilan Gambar Video



 Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. Salah satunya adalah dengan mengetahui teknik shot itu sendiri dalam video. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik shot yang biasa dipakai dalam membuat sebuah video/film.

Pengetahuan mengenai teknik pengambilan gambar ini sebenarnya untuk menentukan bagaimana shot itu akan dibuat, serta kesan yang timbul didalamnya. Untuk membedakan antara satu shot dengan shot yang lainnya, teknik pengambilan gambar ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu dilihat dari Sudut Pengambilan Gambar, dan Ukuran Gambar yang akan dijelaskan pada penjelasan dibawah.
.      Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)
  1. Frog Eye Teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan obyek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan obyek. Dengan teknik ini dihasilkan satu pemandangan objek yang sangat besar. Biasanya terjadi distorsi perspektif berupa pengecilan ukuran subyek, sehingga menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, dan kekokohan.
  2. Low Angle Sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan objek jadi membesar.
  3. Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan obyek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek. Sering disebut dengan normal shot.
  4. High Angle Sudut pengambilan dari atas obyek sehingga kesan obyek jadi mengecil. Selain itu teknik pengambilan gambar ini mempunyai kesan dramatis, yakni kesan kerdil.
  5. Bird Eye Teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera di atas ketinggian obyek yang direkam. Hasil perekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah demikian kecil.
  6. Slanted Jenis shot ini merupakan perekaman dengan sudut tidak frontal dari depan atau frontal dari samping obyek, melainkan dari sudut 45‘ dari objek, sehingga obyek yang lain ikut masuk kedalam bingkai rekam.
  7. Over Shoulder Shot ini merupakan versi close-up dari slanted shot sehingga seakan-akan objek lain di-shot dari bahu obyek utama.
B.      Ukuran Gambar
Setelah dilihat dari aspek Sudut Pengambilan Gambar, berikutnya adalah ukuran gambar. Ukuran gambar ini tentunya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, sekaligus menunjukkan tingkat emosi, situasi, dan kondisi dari objek gambar. Beberapa jenis teknik pengambilan gambar berdasarkan ukuran gambar antara lain:
  1. Extreme Close Up (ECU) Pengambilan gambar sangat dekat sekali, sampai pori-pori kulit pun terlihat. Memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas.
  2. Big Close Up (BCU) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dagu obyek. Menonjolkan obyek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.
  3. Close Up (CU) Pengambilan gambar dari tepat atas kepala sampai bawah leher. Untuk memberi gambaran obyek secara jelas.
  4. Medium Close Up (MCU) Ukuran gambar sebatas kepala hingga dada. Untuk menegaskan profile seseorang.
  5. Medium Shot (MS) Ukuran gambar sebatas dri kepala hingga pinggang. Bertujuan untuk memperlihatkan sosok seseorang.
  6. Full Shot (FS) Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki. Memperlihatkan obyek secara keseluruhan.
  7. Long Shot (LS) Pengambilan gambar melebihi full shot. Menunjukan obyek dengan latar belakangnya.
  8. One Shot (1S) Pengambilan gambar satu obyek. Memperlihatkan seseorang dalam in frame.
  9. Two Shot (2S) Pengambilan gambar dua obyek. Biasanya memperlihatkan adegan dua orang sedang bercakap.
  10. Group Shot (GS) Pengambilan gambar sekelompok orang. Misalnya ada adegan pasukan sedang berbaris atau lainnya.